Budidaya Kerang Hotate

Kerang hotate (Mizuhopecten yessoensis) adalah kerang toleran dingin yang hidup pada perairan dengan suhu air berkisar antara 5°C hingga 20°C. Budidaya kerang hotate dilakukan untuk mencapai target produksi dan mempertahankannya sebagai basis budidaya. Upaya intensif dan terarah dilakukan untuk mengumpulkan benih/spat hotate (benih) yang dapat ditumbuhkan ke ukuran yang dapat dipasarkan. Metode gantung adalah salah satu teknik yang banyak diaplikasikan dalam budidaya kerang hotate (Kafuku dan Ikenoue, 1983). Budaya kerang Jepang (Mizuhopecten yessoensis-“Hotate-gai”) telah berkembang menjadi usaha budidaya kerang laut paling sukses di Jepang. Produksinya sekitar 500 ribu ton per tahun dengan nilai mencapai sekitar 840 juta USD. Wilayah operasional utama budidaya kerang adalah Danau Saroma, Laut Okhotsk dan Teluk Funka, Hokkaido dan Teluk Mutsu, Honshu. Keberhasilan budidaya kerang dapat dikaitkan dengan habitat dan lingkungan ideal yang disediakan oleh perairan ini untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang. Pengembangan Geographical Information System (GIS) Multi-criteria Evaluation (MCE) untuk kerang di Teluk Funka dengan metode gantung pada budidaya kerang (Aura, 2015). Terdapat dua metode utama Jepang untuk budidaya komersial: budidaya gantung (budidaya kerang dalam sangkar) dan budidaya menabur (budidaya di substrat dasar teluk). Salah satu teknik budidaya kerang yang digunakan Jepang yaitu tali gantung atau biasa disebut ear hanging di mana kerang usia remaja diikatkan pada benang setelah dilubangi bagian telinganya. Tingkat dari aktivitas ear hanging tidak hanya bergantung pada metodenya, tetapi juga pada kinerja pekerjanya (Hamada et al., 2000). Keterampilan dalam budidaya kerang hotate dengan metode gantung penting untuk dipelajari.