Mungkin Alphonse Karr harus berterima kasih pada Musthafa Lutfi Al Manfaluthi, sastrawan Mesir yang tidak bias berbahasa Prancis ini. Karena karyanya, Sous les Tilleus, yang berbahasa Prancis itu disadur oleh Al Manfaluthi ke dalam bahasa Arab dengan judul Al Majdulin. Dan ternayata karya itu menjadi terkenal bukan hanya di negeri Arab, tapi sampai ke Indonesia.Di Indonesia buku itu menjadi terkenal berkaitan dengan noel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk” karya Hamka, dituduh sebagai plagiat buku Al Majudlin karya Al Manfaluthi. Walau sebenarnya tuduhan itu tidak terlepas dari konteks politik saat itu. Al Manfaluthi dikenal sebagai sastrawan yang memiliki sekaligus mementingkan gaya bahasa yang indah, cenderung medayu-dayu.Magdalena menceritakan kisah cinta dua anak manusia, yang masih terbelenggu dalam kelaiman adapt. Magdalena adalah gadis lugu, taat beribadah, dan penyayang, namun ketika sentuhan-sentuhan ‘dunia luar’ mulai meninabobokan dirinya, ia jengah, gamang, dan tidak sabar dalam proses penyesuaian diri.Seperti dalam kisah-kisah klasik, seseorang yang mampu bertahan dengan kediriannya, tahu dan sadar akan potensi dirinya, akan menuai keberhasilan di kemudian hari. Sedang orang yang tidak memiliki identitas diri, mudah terlena oleh rayuan maupun bujukan, akan menyesal nanti.Novel ini memang menarik untuk dibaca, dia akan menjadi cermin bagi diri dan masyarakat kita, sejauh mana perubahan sudah menyentuh kita, dan seberapa jauh kita mampu dengan bijak menyikapi perubahan itu.
Jumlah Halaman | XX+402 |
Penulis | Musthafa Lutfi Al-Manfaluthi |
ISBN | 978-623-7107-69-9 |
Tahun Terbit | 2019 |
Penerbit | Spektrum Nusantara |
Stok Buku | 0 / |