Cogito ergo sum, scribo ergo sum (saya berpikir maka saya ada, saya menulis maka saya ada). Penulis mengekstensikan makna cogito ergo sum dalam aspek yang lebih luas yakni bahwa hasil berpikir saya sebagai indikator saya ada haruslah diekspresikan keluar dalam banyak cara antara lain saya menyampaikan kepada banyak orang secara lisan misalnya lewat diskusi, debat, perkuliahan atau seminar-seminar namun tidak ada bukti pertinggal dalam bentuk hard yang sewaktu-waktu bisa dijadikan rujukan. Maka saya mulai bermetakognisi via pertanyaan metakognisi yakni dengan cara apa saya bisa membuat rekan-rekan bisa mengetahui bahwa benar-benar saya pernah ada dan berpikir tentang sesuatu yang berdampak besar terhadap masyarakat. Jawaban atas berpikir metakognitif adalah scribo (saya menulis, maksudnya menulis buku) sehingga ada saudara-saudara
yang mengetahui bahwa saya ada scribo ergo sum (saya menulis maka saya ada). Ada dalam artian saya juga memiliki pemahaman-pemahaman yang mendalam (berbagai teori dari berbagai literatur dan berbagai pengetahuan konstruktif melalui empeiria langsung tentang apa-apa yang ditulis dan tidak hanya menjadi konsumsi pribadi (fungsi ad intra) melainkan mesti menjadi milik banyak orang melalui hasil karya ini (fungsi sosila-fungsi ad
extra) sebagai bentuk terminus ad quem. Scribo ergo sum sebagai konkritnya cogito ergo sum per buku yang ini.
Jumlah Halaman | 220 |
Penulis | Paulus Taek |
ISBN | 978-623-495-094-6 |
Tahun Terbit | 2022 |
Penerbit | Literasi Nusantara |
Stok Buku | 0 / |