Gadih Batu Sanggua: Kaba dari Carocok Kenagarian Ampang Pulai Pesisir Selatan Sumatera Barat

Gadih Batu Sanggua menceritakan kisah cinta seorang gadis Pesisir Selatan yang mengikat janji dengan seorang Bangsa Asing. Tersebutlah gadis cantik nan Jolong Gadang, bernama Nilam. Di negeri sekitar Carocok, Batukalang, Mandeh gadis ini adalah bunga di kampung itu. Ia sangat cantik, baik budi, dan indah bahasanya. Dalam suatu acara kesenian, Alek Nagari, Nilam bertemu dengan seorang Bangsa Asing, Tungku Badurai namanya. Pertemuan itu menumbuhkan benih cinta dari kedua insan yang berbeda itu. Masyarakat dan orang tua Nilam tidak merestui hubungan cinta anaknya dengan seorang Bangsa Asing itu. Bagi masyarakat, alasan mereka tidak menyetujui hubungan cinta Nilam dengan Bangsa Asing karena “Orang Asing tidak jelas mamak dan pusakanya. Ada yang menyatakan perasaan cinta hanya soal hati yang tidak patut berlabuh pada Bangsa Asing. Nilam dan Bangsa Asing itu mengikat janji dan bersumpah di tepi pantai Carocok- Mandeh, Tarusan. Sumpahnya adalah mereka akan bersatu dan menikah. Apabila keinginannya tidak terwujud mereka berdua merelakan diri diseret ombak besar dan menjadi batu.  Baginya “Kaki ta tarung Inai padananyo, janji taucap nyawo padananyo.” (Apabila kaki luka dapat diobati dengan tumbuhan inai, janji yang telah terucapkan maka nyawa taruhannya).