Buku ini merupakan drama. Tuanku Imam Bonjol terlibat sebagai pimpinan dalam Perang Paderi pada abad ke-19 M dalam melawan Belanda. Sosok ulama dan pejuang dalam diri Tuanku Imam Bonjol menjadi inspirasi untuk mengangkatnya ke dalam cerita dan lakon drama atau tepatnya epos (cerita kepahlawanan). Lahirlah buku yang berjudul Empat Lakon Perang Paderi. Di dalam buku ini dikisahkan empat orang yang menjadi tokoh sentral dalam Perang Paderi, yaitu Tuanku Koto Tuo; Tuanku Nan Renceh, Tuanku Imam Bonjol, dan Sultan Abdul Jalil. Cerita-cerita tersebut pernah menjadi pemenang dalam lomba penulisan naskah sandiwara tahun 1978 yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta, dipentaskan oleh Bumi Teater Padang sepanjang tahun 1979- 1980 dan oleh beberapa kelompok teater dalam Festival Teater se-DKI di Taman Ismail Marzuki, serta dalam beberapa pentas teater pada tahun 1994. Naskah yang mengangkat cerita kepahlawanan dewasa ini semakin jarang terlihat dalam khazanah kesusasteraan Indonesia modern. Oleh karena itu, munculnya Buku Empat Lakon Perang Paderi ini merupakan angin segar yang perlu terus digali, ditulis, dan dikembangkan, serta dapat menjadi inspirasi-inspirasi bagi para penulis sastra khususnya dari kalangan generasi muda. Bangsa Indonesia dewasa ini sangat membutuhkan nilai-nilai semangat kepahlawanan (heroisme) dalam rangka pembangunan nasional berkelanjutan (sustainable development) di berbagai bidang.
Jumlah Halaman | 354 |
Penulis | Wisran Hadi |
ISBN | 978-979-665-195-5 |
Tahun Terbit | 2021 |
Penerbit | CV Angkasa |
Stok Buku | 0 / |