Hapuslah air mata yang menggenangi hatimu. Ingatlah pada bunga Edelweis, yakni kuntum yang tumbuh menjadi semai ketika ia gugur. Aku. Tokoh rekaan dalam kisah ini. Namun, sejatinya akulah yang nyata. Tulus rinduku menggumam; terangi cintamu dengan cahaya nurani, sebab cinta tanpa nurani akan berubah menjadi perbudakan, perbudakan yang menyesakkan. Dan aku.Mincintaimu. Jauh. Di dalam lubuk nurani ini, mendalam takterperikan.
Jumlah Halaman | VIII+194 |
Penulis | Agus Hiplunudin |
ISBN | 978-623-7107-28-6 |
Tahun Terbit | 2019 |
Penerbit | Spektrum Nusantara |
Stok Buku | 0 / |