TENTANG RASA

“Kang Rif, seandainya kau disini, malam ini pasti akan semakin indah. Kesyahduan yang ada akan berubah menjadi manis madu surga penghilang dahaga. Masih adakah engkau untukku seperti dulu? Selalu menyemangatiku tuk terus bangkit kala aku terpuruk dalam perjalanan menggapai impian. Katamu “DI DUNIA INI TAK ADA YANG TAK MUNGKIN”, kamu tahu? Sekarang aku mulai merasakannya. CINTA. Rasa itulah yang kini mulai mengusik kedamaian hidupku. Mengganggu setiap aktifitas yang menjadi keseharianku. Kamu tahu siapa yang aku suka? Kalau kamu tak tahu, izinkan aku berbicara, AKU MENCINTAIMU. Setiap waktu aku selalu memikirkanmu, pelajaran sekolah tak ada yang mampu aku pahami. Aku menderita karena cinta ini, merana, gegana. Waktuku terasa kacau, tak beraturan. Hidup ini menjadi tak berguna karena aku telah terbutakan oleh cinta. Apakah kau akan bertanggung jawab dengan perasaanku?”
Allah…
Aku tak pernah mengharapkan rasa itu datang. Namun, apa daya diriku jika kenyataannya rasa itu datang lalu pergi meninggalkan luka sampai pada akhirnya sang Rohman memberikan cinta yang tak pernah aku bisa gambarkan sebelumnya.