Timah adalah komoditas andalan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan menjadikan daerah ini sebagai kawasan terkenal sejak zaman kolonial. Itu pulalah alasan mengapa Bangka Belitung menjadi perebutan. Jika dulu daerah ini diperebutkan penguasaannya, kini Bangka Belitung pun menjadi rebutan; rebutan kewenangan dan rebutan sisa-sisa timahnya yang meski telah ditambang ratusan tahun nyatanya masih menyimpan kekayaan luar biasa. Bertahun-tahun lalu banyak pihak memprediksi bahwa timah akan segera berlalu; kira-kira saat-saat inilah timah diklaim akan habis. Nyatanya hingga kini timah tetap ada dan dapat terus ditambang. Meski memang produktivitasnya berkurang, namun aktivitas penambangan tidak berlalu, justru dengan beragam variasinya ia masih terus menjadi primadona. Buku ini pada dasarnya menjadi referensi penting dalam membaca politik ekologi kaitannya dengan timah. Meski demikian, sangat mungkin terbuka peluang untuk memindahkan substansi pembahasan yang sama pada lokus dan komoditas yang berbeda karena meski dinamika berbeda, kita bisa memahami argumen yang sama bahwa dalam setiap penambangan ada hulu dan hilir yang menjadi persoalan. Di hulu menyangkut pilihan ideologis, di hilir menyangkut urusan praktis.
Jumlah Halaman | viii+58 |
Penulis | Ibrahim, Dwi Haryadi, Nanang Wahyudin |
ISBN | 978-602-0763-66-8 |
Tahun Terbit | 2021 |
Penerbit | Istana Media |
Stok Buku | 0 / |