Nyali Terakhir Kita

"Dalam kumpulan puisi ini, kita dibawa masuk ke perjalanan emosional Rasa dan Mala, dua individu yang saling mencintai, tetapi terhalang status dan perbedaan usia. Masyarakat patriarkis menuntut perempuan untuk mempersembahkan kemudaan dan kesuburan bagi pasangannya, tak peduli jika ia adalah pemilik mata air kebijaksanaan dan telaga kesabaran. Rasa yang masih muda tak mampu melindungi Mala dari tekanan budaya itu, sedangkan Mala hanya mampu berpasrah kepada nasib. Puisi-puisi dalam buku ini adalah nyali terkahir bagi perjuangan mereka selama ini dalam mempertahankan kisah cinta dan idealisme yang mereka miliki.

Buku ini adalah pelukan perpisahan dan penghormatan terakhir untuk cinta sejati mereka dan kenangan yang takkan pernah pudar. Dengan jujur dan sederhana, kumpulan puisi ini membangkitkan perasaan yang dalam serta mengajak kita merenungi pentingnya cinta, penerimaan, dan keberanian untuk melepaskan."