SANG PEMBELAJAR

Triliunan kali saya tak meyakini kemampuan saya menulis. Akan tetapi, diantara samar salawat menuju adzan magrib seseorang menghadiahi saya notebook baru dengan ketulusan dan mata berbinar penuh harap dan keyakinan yang luar biasa. Sejak sore itu, saya tak pernah meragukan bakat saya menulis dan terus menerus belajar bagaimana caranya menulis novel. Sang Pembelajar merupakan jawaban atas keyakinan seseorang yang kusapa 'Ratu Kesabaran dan Keiklasan. Jika besok kesuksesan itu menjamah, saya sebenarnya bukan siapa- siapa. {Buat: Astuti Mubandrijo }
Bahwasanya setiap karya tidak terlepas dari sumbangsih beberapa pihak. Oleh karenanya, berdiskusi dengan Doel Rosyid mengenai cerita apa yang hendak saya tulis dan "tetek bengeknya" sungguh menjadi keasikkan tersendiri yang hampir meyamai nikmatnya menyeruput secangkir kopi di pagi hari.