Angin, Awan dan Hujan dalam Al-Quran

Al-Quran mengulang-ulang kata-kata yang berarti atau terkait dengan angin (al-rîh), awan (sahâb), dan hujan (mâ'a; min samâ' ma'; min samâ'). Ketiga peristiwa alam tersebut merupakan rahmat Tuhan kepada makhluk-Nya di bumi. Al-Quran juga menggunakan istilah yang sama untuk menunjuk dan menjelaskan keterkaitan antara ketiganya. Al-Quran mengulang-ulang kata “al-rîh” atau angin yang tersebar di beberapa surah. Manakala kata tersebut digunakan dalam konteks rahmat, maka dijamakkan. Sedangkan jika digunakan sebagai konteks azab maka dimufradkan.Al-Quran menjelaskan keterkaitan angin, awan, dan hujan sebagai peristiwa alam atau rakhmat Tuhan maka secara konsisten menggunakan kata-kata yang sama. Al-Quran menggunakan istilah “al-rîh” untuk menyebut angin, “sahâb” untuk awan, dan “ma” untuk hujan. Al-Quran juga secara konsisten menggunakan istilah “sahâb” untuk menyebut awan sebagai rahmat dan sebagai peristiwa di atmosfer dan klimatologis. Demikian juga, Al-Quran konsisten menggunakan istilah “ma'“, “min samâ' ma'”, dan “minas-samâ'i mim mâ'in” untuk menjelaskan “hujan” atau “air hujan” yang menunjuk pada rahmat atau peristiwa yang terkait dengan benda-benda astronomis, proses di atmosfer dan klimatologis.