Never Be Alone

eorang gadis berdiri di tengah-tengah kerumunan, matanya S memperhatikan sekitar untuk mencari keberadaan orang- orang yang telah menunggu kedatangannya sejak tadi.
Perlahan, kaki jenjangnya melangkah menjauh dari kerumunan yang terasa sangat menyesakkan. Rambutnya yang dahulu menjuntai hingga punggung, kini jadi hanya sebatas bahu. Wajah yang biasanya pucat kini sudah kembali memancarkan ronanya.
Ia masih tetap sama. Ia masih seorang Della.
Manik mata yang semula berwarna hitam pekat kini ia tutupi menggunakan softlens berwarna biru. Della juga memakai kacamata hitam, mencegah orang yang mengenalnya mengenali dirinya saat ini.
Saat sudah jauh dari kerumunan, Della berhenti melangkah, ia meraih ponselnya dan mencoba menghubungi orang-orang yang akan menjemputnya-Feli, Rifki, juga Haris yang akan menjemputn- ya kali ini. Viona memang sengaja tidak ikut agar tidak dicurigai oleh orang lain.