Sepercik Jasa

Senja itu, Wahyuni bersama Sri seperti mereka yang lain ikut menghirup udara segar ibu kota melihat-lihat pemandangan yang mengasyikkan. Tidak terasa, akhirnya langkah-Iangkah kaki mereka sampailah di sebuah pemukiman penduduk, di mana banyak rumah sederhana yang hanya tertutup oleh beberapa lembar plastik dan papan triplek. Wahyuni dan Sri, sangatlah keheranan memandang ke arah rumah-rumah tersebut. Kemudian kedua remaja ini menemui salah seorang ibu penghuni rumah kumuh yang tengah memilih barang-barang bekas. Barang yang masih baik lalu disisihkannya. Yuni dan Sri merasa terkejut saat si Ibu menceritakan anak-anaknya yang bisa bersekolah hingga perguruan tinggi. “Sri, kalau begitu dalam hidup ini menyimpan banyak rahasia yang baik. Seperti ibu tadi!” tukas Wahyuni. “Memang, Yun. Kalau orang tidak tahu tentu hanya akan meremehkan begitu saja terhadap ibu tadi,” jawab Sri tegas. “Makanya, Yun. Dalam hidup bermasyarakat ini sebisa mungkin kita harus saling bersaudara, saling tolong-menolong!” kata Wahyuni dengan penuh harap.