"Kita harus pandai-pandai memilih jenis teknologi yang sesuai dengan karakter dan tingkat kemanpuan sains dan skil/teknis bangsa, serta potensi alam. Kemanpuan kognisi sains dan karakter rakyat Indonesia tidak sama dengan karakter orang di negara maju (misal Jerman). Unsur religi, antropologi, sosial, budaya sinergis dengan kondisi alam. Belum waktunya kebanyakan rakyat kita untuk dibawa lari dan berpikir seperti rakyat di negara yang maju itu. Perlu waktu untuk kebanyakan rakyat kita dapat mencapai kemanpuan sains dan teknis setingkat jerman atau jepang.
Allah menganugrahkan bangsa Indonesia dengan alam yang kaya, itulah yang harus menjadi fokus garapan jika bangsa Indonesia ingin lebih produktif. ""Visi-misi unggul dan kompetitif adalah menyimpang dari tujuan pendidikan"". Istilah unggul dan kompetitif berkonotasi negatif sering menjadi stance dan aktivitas bersaing. Dalam olahraga sudah ditekankan dengan slogan sportif untuk mencegah kompetisi tidak sehat. Dalam Al-Quran dicontohkan kata perintah kompetisi itu segera dilanjutkan/dirangkai dengan kata kebaikan (fastabiqulkhairat). Sebaiknya slogan unggul dan kompetitif pada missi perguruan tinggi diganti dengan istilah yang lebih mendidik seperti kreatif-inovatif-kolaboratif-kooperatif-dan bermartabat.
"
Jumlah Halaman | VIII+86 |
Penulis | M. Subandi, DR., IR., Drs., MP |
ISBN | 978-602-51117-6-1 |
Tahun Terbit | 2018 |
Penerbit | Spektrum Nusantara |
Stok Buku | 0 / |