10 Langkah Menjadi Muslimah Kaya

Ketika penulis melihat berita-berita di televisi dan membaca di beberapa surat kabar tentang wajah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia, penulis menjadi mengelus dada. Betapa tidak, bagi yang pengangguran harus lalu lalang di antara bisingnya kendaraan ibu kota untuk mencari pekerjaan yang begitu sulit, sementara yang miskin harus rela menanggung kehidupan yang tak terperikan di antara tumpukan penderitaan saat harga-harga kebutuhan pokok kian melambung tak terkendali. Hidupnya pun tidak menentu. Kadang di kolong jembatan, kadang pula di pinggir-pinggir jalan, bahkan tak jarang pula mereka tak memiliki tempat tinggal yang tetap. Pekerjaan mereka pun tidak tetap. Terkadang mereka bekerja sebagai pemulung, tukang becak, menjadi buruh kasar pada sebuah perusahaan, yang semuanya cuma menghasil-kan uang receh yang tak dapat dijadikan alat peyangga kebutuhan rumah tangga. Penulis hanya bisa berharap, semoga himpitan hidup yang menerpa mereka tidak menjadikan iman mereka hilang dari dada,sebab kata Rasulullah SAW, “Hampir saja kefakiran menjadi kekufuran” (Kada al-faqru an yakuna kufran), maksudnya, bahwa kefakiran bisa menggiring seseorang pada kekafiran. Harapan ini begitu menghentak-hentak jiwa penulis, sebab mereka kebanyakan adalah Muslim. Pada saat yang sama, penulis juga menyaksikan pemandangan yang berbeda. Ada wajah-wajah perlente yang duduk dalam mobil