Begitu melihat judul buku ini—Gelas yang Selalu Penuh— saya langsung terpesona. Pertama kali membaca, pikiran langsung terbayang pada dikotomi persepsi antara “gelas setengah penuh” dengan “gelas yang setengah kosong”, antara persepsi optimis dan pesimis. “Gelas yang selalu penuh” memberikan persepsi lebih dari sikap optimis. Berkaitan dengan rezeki—tema yang dibincangkan di buku ini— ia lebih filosofis. Jika kita andaikan isi dari gelas tersebut adalah rezeki, orang yang memandang bahwa gelas itu penuh pun menganggap bahwa ruang kosong (sebenarnya ruang itu pun tidak sepenuhnya kosong karena ada udara yang memenuhinya) di atas isi adalah sebuah rezeki juga. Orang ini berkeyakinan bahwa rezeki bukan hanya yang tampak, tetapi banyak juga yang tak terlihat dan tak terduga.
Jumlah Halaman | 262 |
Penulis | Abidah | Adhiana | Arifah Handayani | Arif Budianto | Ayu BadruzzamanEllisa Martha | Esti Wulansari | Fithrie | Gebrina Rahmatika | Hanna AmaliaJulie Rostina | Laylafi | Lisna Junita, S.Si. | Lukmanul Hakim | Ningrum MaimanahNoor Siti Halimah | Nora Siska Putri | Nur Muhammad Malikul Adil | Rahma SuzannaAmalia Ridwan, S.T., M.Pd. | Rahmiana Rahman | Raihana Mahmud | Rima KarimahRismayati | Saptia Dian Novrika | Thasya Sugito | Tiara Cut Mustika | Wisreini AnwarWiwik Wahyuni Dahriyanto | Yusmaniar | Yusriana Badruzzaman |
ISBN | 978-623-261-581-6 |
Tahun Terbit | 2023 |
Penerbit | SAMUDRA BIRU |
Stok Buku | 0 / |