TRADISI PENDIDIKAN NILAI DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS PESANTREN

SISTEM PENDIDIKAN nilai yang diterapkan di lembaga pendidikan Islam masih menjadi topik yang tiada henti-hentinya didiskusikan oleh kalangan praktisi pendidikan. Ini adalah wujud kekhawatiran para pendidik terhadap generasi muda Indonesia yang rentan terpengaruh “budaya negatif ” dari kehidupan nyata maupun maya sehingga tidak sedikit persoalan-persoalan pendidikan seperti perkelahian antar plajar dan pelecehan seksual turut mewarnai sejarah pendidikan. Buku ini mengambil contoh dua perguruan tinggi Islam yang
telah menerapkan sistem pendidikan nilai, yakni Institut Agama Islam Darullughah Wadda’wah dan Universitas Darussalam Gontor. Perguruan tinggi tersebut menerapkan pembelajaran tradisi pesantren sebab keduanya berada dalam satu lingkungan dan mahasiswa di sana diwajibkan untuk menetap hingga proses belajarnya dinyatakan selesai. Oleh karena itu, peserta didik di sana mengantongi dua status yakni sebagai mahasiswa dan sebagai santri.