"Rasanya miris. Trenyu, ketika ada pandangan terhadap orang NTT itu bodoh. Sebagai seorang guru, kepala sekolah dan putra asli Flobamoata, saya merasa sangat terpukul. Hati sakit. Rasa sakit dan trenyu itu tidak lalu membuat saya harus kehilangan idealisme
untuk tetap menjadi guru atau berusaha untuk menghilangkan identitas ke-ntt-an saya. Justru, pandangan itu membangkitkan aura positip. Muncul kekuatan dalam diri untuk membuktikan sesungguhnya orang NTT itu tidak bodoh."
Jumlah Halaman | xii + 150 |
Penulis | Linus Lusi |
ISBN | 978-602-462-064-6 |
Tahun Terbit | 2018 |
Penerbit | Media Nusa Creative |
Stok Buku | 0 / |