Falsafah Kepemimpinan Jawa : dari Sultan Agung hingga Hamengkubuwana IX

Falsafah kepemimpinan Jawa adalah mutiara terpendam yang harus digali kembali, dimaknai lalu diterapkan oleh para pemimpin masa kini. Manakala kepemimpinan semakin jauh dari pijakan esensinya maka masyarakat menjadi apatis pada sosok pemimpin. Figur yang seharusnya diteladani itu hancur manakala menjadi terdakwa kasus koruptor atau tindakan tidak terpuji lainnya. Falsafah kepemimpinan Jawa adalah solusi yang dapat diterapkan para pemimpin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kepemimpinannya. Sebab, falasafah tersebut mampu meniupkan angin segar, berupa kesejahteraan ekonomi, kesejukan suasana politik, dan kedamaian bagi masyarakat.

Menyimak kandungan buku ini, Anda tidak hanya mengetahui para pemimpin yang dapat mewujudkan kejayaan bangsa, tetapi juga memetik rahasia kesuksesan, ketangguhan, kebijaksanaan mereka dalam kepemimpinan mereka. Mereka itu adalah Sultan Agung, Pangeran Dipanegara, HOS Cokroaminoto, dr. Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dr. Wahidin Sudirohusodo, Tirto Adhi Suryo, K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asyari, Jenderal Sudirman, Ir. Sukarno, Suharto, dan Sri Sultan Hamengkubuwana IX.