TANTANGAN PEREMPUAN INDONESIA DALAM MENCIPTAKAN KESETARAAN GENDER

Kolaborasi ini mengangkat tema Perempuan di Indonesia dalam
Menuju Kesetaraan Gender, yang merupakan manifestasi dari poin
nomor lima dalam Sustainable Development Goals (SDG’s). Perempuan
secara global, selalu dianggap sebagai masyarakat kelas dua, sebagaimana
yang disampaikan oleh J.S. Mill dalam bukunya Subjection of Women
(1869). Perempuan tidak memiliki hak untuk berpendapat, berpolitik,
atau bahkan tidak memiliki bargaining power yang setara dengan
laki-laki. Kuatnya patriarki yang terus mengakar akibat konsensus
masyarakat, penyelewengan doktrin agama oleh ulama yang misoginis,
dan juga pembakuan undang-undang oleh negara menjadikan posisi
perempuan semakin rendah. Maka, tak jarang perempuan menjadi
sosok yang rentan mendapat kekerasan dan termarginalkan.