"Sejak terbentuk tahun 1958, propinsi NTT telah mengalami perkembangan dinamis. Kebijakan pengembangan wilayah yang dilaksanakan terpadu, lintas sektor dan lintas wilayah dalam perspektif yang holistik oleh pemerintah telah menunjukkan arah semakin membaik yang tercermin melalui berbagai indikator kinerja pembangunan baik di bidang ekonomi, kependudukan, politik, sosial dan budaya. Namun, raihan tersebut senyatanya belum mampu menghapus kemiskinan dan ketertinggalan yang nampak melekat pada NTT. Wilayah ini masih tercatat sebagai salah satu propinsi termiskin di Indonesia. Sehingga nama propinsi ini seringkali diplesetkan dengan “Nusa Tetap Tertinggal”, “Nusa Tetap Terbelakang”, “Nasib Tidak Tentu” dan “Nusa Tetap Termiskin”.
Langkah terobosan untuk mengakselerasi pengembangan wilayah NTT merupakan keharusan. Kebijakan tersebut harus mampu mengoptimalisasi realitas Propinsi NTT sebagai wilayah kepulauan dengan potensi kekayaan sumber daya laut yang dimilikinya. Orientasi pengembangan wilayah NTT, yang sejak propinsi ini terbentuk diarahkan ke daratan perlu diimbangi dengan kelautan/kemaritiman.
Kajian NTT sesungguhnya sudah banyak dilakukan, terutama yang terkait dengan persoalan pembangunan dan kemiskinan. Namun suatu kajian yang melihat persoalan pengembangan wilayah NTT secara komprehensif dari perspektif sosial dengan pendekatan multidisiplin, baik dari aspek sosial kebudayaan, ekonomi, kependudukan dan politik belum pernah dilakukan. Inilah yang menjadi kelebihan buku ini yang memfokuskan kajiannya pada kebijakan dan permasalahan dalam pengembangan wilayah di NTT yang dilihat dari perspektif sosial.
"
Jumlah Halaman | XX+204 |
Penulis | Dr. Ganewati Wuryandari, M.A.,, H. Abdul Rachman Patji,, Bayu Setiawan,, Drs. Dundin Zaenuddin, M.A.,, Muhammad Soekarni, S.E. |
ISBN | 978-602-262-447-9 |
Tahun Terbit | 2015 |
Penerbit | Graha Ilmu |
Stok Buku | 0 / |