Ekosistem mangrove merupakan area pengasuhan utama bagi banyak spesies udang, ikan dan berbagai biota komersial penting, termasuk kepiting bakau. Degradasi ekosistem mangrove dan eksploitasi berlebih yang banyak terjadi di perairan telah mengakibatkan penurunan populasi biota perikanan tersebut, termasuk kepiting bakau. Pengelolaan terkait dengan pemanfaatan sumberdaya perikanan di kawasan mangrove dapat dilakukan melalui budidaya. Budidaya kepiting bakau dapat dilakukan dengan memanfaatkan area mangrove yang dikenal dengan budidaya sistem silvofishery atau “wana mina”. Sistem budidaya silvofishery merupakan konsep pengelolaan sumberdaya pesisir yang mengintegrasikan konservasi mangrove (sylvo) dengan budidaya perikanan (fishery). Model sylvofishery ini dapat mengakomodasi kepentingan ekologi dalam usaha konservasi hutan mangrove dengan tidak mengurangi manfaat ekonominya secara langsung. Berbagai usaha budidaya kepiting bakau dapat dilakukan pada kawasan mangrove dengan sistem silvofishery, diantaranya untuk peneluran, pembesaran dan penggemukan serta produksi kepiting bakau lunak (soka).
Jumlah Halaman | XII+90 |
Penulis | G. Nugroho Susanto |
ISBN | 978-623-228-748-8 |
Tahun Terbit | 2020 |
Penerbit | Graha Ilmu |
Stok Buku | 0 / |