Komunikasi dalam Diskursus Pembangunan

Salah satu karakteristik komunikasi adalah ‘omni pressence’. Komunikasi ada di mana-mana, tak terkecuali dalam dinamika pembangunan masyarakat. Pembangunan yang mengandaikan peran serta dan dukungan masyarakat, tentu saja sangat bergantung pada komunikasi dalam setiap level. Pemerintah perlu menjelaskan program-program pembangunan pada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat juga perlu menyampaikan ide dan gagasannya dalam pembangunan. Elaborasi dan kontekstualisasi ide ‘komunikasi pembangunan’, tentu perlu ruang yang layak, yakni sebuah buku. Melalui buku, ide para akademisi diuji, karena bisa dibaca oleh siapa saja, baik sesama akademisi ataupun masyarakat umum. Karenanya, buku ini bisa diposisikan sebagai tawaran gagasan yang menunggu respons dari sejawat atau siapa saja.