Banyak sudah luka menganga, Tanah basah oleh air mata. Sepenggal ungkapan rasa atas keprihatinan yang sedang menimpanegeri ini. Negeri yang semula “tata, titi, tentrem, kartoraharjo” telah porak poranda, buyar seketika dengan datangnya Corona. Wabah Corona yang merajalela menelan ribuan jiwa-jiwa tak berdaya. Bilur-bilur cinta pada saudara tak lekang oleh waktu. Ungkapan keprihatinan dan kerinduan akan habitus baru telah menginspirasi bapak/ibu Guru Bahasa Indonesia jenjang SMP di Kota Madiun berkreasi dalam Antologi Puisi “Cinta Nusantara”, Dengan aneka luka, selaksa asa, berharap segera sirna Corona dari Nusantara. Terdiam dalam hati, Terdiamku dalam sepi, Terdiamku tak pasti, Terdiamku mampu membunuh sepi. Semakin menyentuk hati pembaca untuk menikmati dan mengapresiasi sajian puisi dalam antologi ini. Aneka puisi kita pun, di dalamnya diajak pula untuk lebih berani mengintropeksi diri atas kepongahan kita selama ini. Barang kali ini sebuah cobaan atau bisa dikatakan sebuah peringatan buat kita semua. Yaa Ilahi Rabbi, hanya kepada-Mu kami berharap, Semoga Engkau menyambut doa dan asa kami. Aamiin
Jumlah Halaman | 112 |
Penulis | Amini Farida, dkk |
ISBN | 978-623-304-178-2 |
Tahun Terbit | 2023 |
Penerbit | INDOCAMP |
Stok Buku | 0 / |