Livin' a Lie

"Kalau... kalau lari ke ujung dunia pun nggak akan mampu membuang nama lvy, aku berharap Tuhan ngebikin ingatan tentang ivy hilang," tutur Rio. Satria mendesahkan napasnya begitu berat. "Kalau usung dunia nggak bisa mengubah apa pun, aku berharap Tuhan mengubah duniaku. Buat aku melupakannya, buat aku amnesia." Sebuah pukulan meluncur lagi di lengan Rio-dari kepalan tangan Satria. Tapi kamu nggak benar-benar amnesia. Karena itu, kamu berpura-pura amnesia." Jabatannya sebagai selingkuhan telah berakhir, Rio harus mengembalikan Ivy ke dalam pelukan Mark, pacar resmi Ivy yang beberapa tahun terakhir kuliah di benua seberang. Lelaki itu bisa saja memperbuangkan. Hanya saja, ia memilih Jalan melepaskan. Yang sebenar-benarnya, Rio tidak pernah baik-baik saja. Sedetik pun. Kalau Tuhan mengizinkan, Rio ingin sekali amnesia, seperti yang biasa ditemukan dalam novel-novel cinta. Melenyapkan ingatannya, terutama tentang Ivy. Dan kalau Tuhan tidak mengizinkan, Rio akan mewujudkannya sendiri: berpura-pura amnesia. Akan tetapi, sampal di mana kebohongan itu bisa bertahan, ketika hati tetap tak bisa menipu?