PERPUSTAKAAN DIGITAL INDONESIA
Tunggu Sebentar...
 


× Home Berita Buku Gratis Buku Koleksi Tentang Kami



Kekuatan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Dalam Penerapan Pembelajaran HOTS

"Meningkatan kualitas peserta didik salah satunya dilakukan oleh guru yang berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dengan berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dilakukan oleh guru yang berkompeten. Dalam rangka mencapai kompetensi profesional seorang pendidik/guru seyogyanya menguasai kurikulum,
materi, metode, media dan penilaian sebagai satu kesatuan dalam komponen pembelajaran untuk disajikan di dalam proses pembelajaran. Peningkatan kualitas pendidikan sangat bergantung pada seberapa besar kontribusi, etos kerja, dedikasi dari berbagai pihak dalam dunia pendidikan, seiring dengan harapan pemerintah agar anak bangsa ke depan dapat terwujud menjadi anak yang cakap, cerdas, berkepribadian sebagaimana dituangkan dalam tujuan Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 menyebutkan: Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 (Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat guru, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional) yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional melalui pendidikan profesi. Pada saat ini pemerintah telah menggulirkan kebijakan dalam mengantarkan siswa sukses melalui pembelajaran yang bernuansakan HOTS (higher order thinking skills) dengan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Peserta didik dikondisikan untuk kritis, kreatif, holistik, spasial, analitis, linier. Dan pada pelaksanaan kurikulum 2013 diharapkan telah diimplementasikan pembelajaran abad 21 yang mencerminkan empat hal yaitu (1) Critical Thinking and problem solving, (2) Creativity and innovation, (3) Communication dan (4) Collaboration."

Detil Buku
Jumlah Halaman vi + 90
Penulis Badseba Tiwery
ISBN 978-602-462-200-8
Tahun Terbit 2019
Penerbit Media Nusa Creative
Stok Buku 0 /
Kembali