"Dalam perkembangan rekonstruksi pemikiran Islam kekinian, semisal yang dikembangkan oleh Fazlur Rahman, Muhammad Arkoun dan juga Hassan Hanafi, mereka berpendapat bahwa Islam bukanlah sistem kepercayaan yang baku dan mati. Artinya pemahaman terhadap Islam tersebut perlu dilihat sebagai elemen universal, dan perlu adanya interpretasi baru dalam merespon segala permasalahan yang muncul.
Hal ini menjadi sebuah kewajaran yang berlaku bahwa sebuah misi kekhalifahan manusia di dunia yang tidak dapat lepas dari berbagai aspek kehidupan; politik, ekonomi, budaya dan sosial kemasyarakatan dan lain-lain. Manusia harus mampu menciptakan sebuah aktivitas yang kondusif dengan merefleksikan pemahaman teologi dalam berbagai aspek kehidupan.
Hassan Hanafi, dalam perkembangan pemikiran teologinya, lebih bersifat rasional ( lebih dekat dengan Mu'tazilah). Menurutnya manusia tidak boleh terjebak kepada pemahaman bahwa teologi hanya sebagai ilmu yang bersifat transenden, hanya sebagai dogma-dogma keagamaan belaka. Hanafi menawarkan pemahaman tentang teologi harus diperluas melalui interpretasi baru dengan seperangkat metodologi yang kekinian dengan tujuan menyebarkan rekonstruksi teologi dalam rangka mengupayakan transformasi sosial yang mendunia. "
Jumlah Halaman | VIII+82 |
Penulis | Dr. Hamzah, M. Ag. |
ISBN | 978-979-756-953-2 |
Tahun Terbit | 2013 |
Penerbit | Graha Ilmu |
Stok Buku | 0 / |