Menulislah dengan sederhana. Agar pesan cerita lebih mudah dicerna. Pakai kalimat-kalimat sederhana dan efektif. Kalimat yang tidak perting dan tak punya makna, hanya akan mengotori cerita.
ERNEST HEMINGWAY bisa menulis di mana saja. Katanya, ide bisa datang kapan saja. Hemingway saat di Kenya tahun 1952. (britannica)
PROSES kreatif Ernest Hemingway ternyata juga penuh dengan cerita. Baginya, menulis adalah sebuah proses yang tidak bisa berjalan begitu saja. Hasil akan dicapai setelah melalui persiapan dan proses yang melelahkan.
Ernest Hemingway adalah penulis legendaris dunia yang telah meraih penghargaan Nobel Sastra. Karya-karyanya mahsyur dan terus abadi hingga saat ini. Kisah yang ditulisnya mengalir dengan kejujuran. Jernih seolah membuat penikmatnya terus mengikuti hingga hilir akhir.
Di rangkum dari beberapa catatan dari berbagai sumber, sebenarnya Hemingway punya beberapa tips untuk mendukung proses kreatifnya.Yang jelas Hemingway adalah sosok yang disiplin dan punya tujuan.Dia punya deadline, tidak membiarkan segalanya mengalir begitu saja tanpa tahu di mana ujungnya. Beberapa proses kreatif berikut ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca. Dari pengalaman-pengalaman Hemingway, kebiasaan dan apa yang dihindarinya, hingga prinsip dasarnya tentang penulisan.
· Berat di Awal
Salah satu bagian terberat dalam menulis cerita, diyakini adalah menulis bagian pertama. Untuk ini Hemingway menyatakan: “Cukup tulis satu kalimat lengkap secara benar dengan makna yang jelas. Kadang aku mengalami kebuntuan menulis.Aku akan diam di depan perapian sambil melempar-lemparkan kulit jeruk ke dalam api, menatap percik kebiruan yangmuncul. Aku akan berdiri dan menatap atap-atap rumah di Paris dan berpikir.“Ia menambahkan, jangan khawatir akan kesalahan. “Tulis saja kalimat yang paling benar yang kamu tahu. Setelah itu Anda akan terus menuliskan kalimat selanjutnya dari sana.”
· Tidak Membahas Proses Kreatif
Hemingway memilih untuk tidak menjawab pertanyaan tentang bagaimana proses kreatifnya dan bagaimana ia membangun cerita. Meskipun itu dalam wawancara resmi yang keren.Ketika tidak sedang dalam proses menulis cerita, Hemingway cenderung melupakan semua cerita yang sedang ia kerjakan. Ia menyatakan jika terus menerus terbebani cerita sepanjang waktu, ia akan merasa jenuh jika akan meneruskan cerita itu.
· Menikmati Proses
Menulis bagi Hemingway adalah sebuah perjalanan (journey), sebuah proses jangka panjang. Butuh persiapan, pemikiran, serta kedalaman. Baginya, tidak akan didapat sebuah cerita yang bagus yang dibuat secara terburu-buru. Nah, selama proses berjalan itu, tentu saja banyak halangan, tantangan, juga cibiran. Mulai dari kemalasan, hambatan tak terduga, hingga kata-kata negatif yang diterima sebelum cerita usai.“Nikmati saja.Teruslah berjalan mengikuti kata hati yang ditetapkan,” katanya.Penulis harus membangun ikatan batin yang kuat dengan tulisannya.
· Menulis di Pagi Hari
Ini adalah tips khas Hemingway. Ia menyatakan sangat senang menulis di pagi hari. Baginya, pagi adalah energi besar.“Menulis ketika hari masih pagi akan memberi Anda waktu yang lebih leluasa untuk menyelesaikan tulisan.Selain itu, hal ini ditujukan agar kamu menjadikan menulis sebagai bagian dari kebiasaan harian,” katanya.Di pagi hari, selalu diisi dengan kegiatan utama. Dengan menulis di pagi hari, maka Anda akan menempatkan menulis sebagai menu utama. Di pagi hari, daya tahan tubuh juga masih utuh, pikiran jernih, belum memikirkan yang lain.
· Catat Perkembangan Harian
Ini yang jarang sekali dilakukan oleh penulis.Selain berat, juga sering dipandang tidak penting. Namun bagi Hemingway, ia menjadi menu pendukung. Tiap hari, ia mencatat jumlah kata yang berhasil dirangkainya dalam rentang waktu satu hari. Juga tentang beberapa bagian cerita yang bisa dikembangkan lebih lanjut, catatan kaki tentang sebuah peristiwa, atau sebuah cerita yang ia tulis ulang dengan gaya dan diksi berbeda.
· Menulislah dengan Benar dan Jujur
Dalam setiap akan menulis, mulailah dengan menulis yang benar dan jujur. Dengan menulis kebenaran, akan menuntun langkah selanjutnya dengan jujur. Dengan tidak benar, maka akan penuh dengan kepura-puraan yang akan menjebak di tengah atau akhir cerita. Dengan gaya masing-masing, penulis haruslah mempunyai hasrat untuk membagikan kebenaran pada pembacanya.Dan itu dimulai dari diri sendiri.
· Mulailah dengan Sederhana
Menulis dengan sederhana, tema sederhana, bahasa yang sederhana.Dari sini bukan lagi hadir sebuah cerita sederhana, tetapi menjadi luar biasa.Zaman itu, ketika mesin ketik jadi lambang euphoria untuk menulis, Hemingway masih sering menulis dengan pensil di atas kertas.Dari sebuah yang sederhana, tak perlu menuntut fasilitas lebih.
· Kapan Menulis, Kapan Berhenti
Meskipun telah menjadi penulis, Hemingway tidak serta merta seluruh waktunya dihabiskan untuk menulis.Ia menikmati perjalanan hidupnya, menjadi pejalan, hobi memancing, minum teh di sore hari, hingga berpetualang di medan perang.
“Saya menikmati hidup saya. Saya menikmati prosesnya. Saya belajar untuk tidak memikirkan tulisan saya sejak saat saya rehat menulis hari ini. Saya barumemikirkannya kembali besok ketika mulai menulis lagi.Dengan begitu, saya terlepas dari kejenuhan dalam menulis. Alam bawah sadar saya akanmenjaga ritme kehidupan saya. Di luar waktu menulis, saya masih punya waktu untuk mendengarkan orang lain dan memperhatikan hal-hal lain.”
Hemingwaymembagi waktunya untuk bekerja (menulis) dan untuk melakukan hal lain. Ia tidak diperbudak oleh pekerjaannya sendiri. Ia tetap bisa berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Dan ia menikmatinya.
· Cintalah yang Sedang Dikerjakan
Perasaan yang sedang tenang dan penuh dengan kegembiraan, akan membantu untuk menulis cerita dengan lancar. Sebaliknya, ketika hati sedang liris teriris, tetaplah menulis, tetapi dengan menulis cerita lain, di bagian lain. “Syukuri apa saja yang terjadi pada dirimu, pada hatimu.Menuliskan dengan penuh cinta, tentang yang sedang Anda kerjakan.” -sa
==============================
“Kapan Tuhan menciptakan ayam? Sebaiknya tidak usah dipertanyakan.
Kita tinggal di dunia tidaklah lama. Mari kita bergembira, beriman dan bersyukur.
Tinggalkan hal yang rumit”
Ernest Hemingway - 1958.
==============================
#Hemingway, #Ernest Hemingway, #Nobel Sastra, #penulis dunia, #proses kreatif